Jumat, 05 September 2014

Alam : Suara Perlawanan

Alam : Suara Perlawanan
Mengapa hanya kami yang menganggap bahwa alam adalah ibu kami?
Mengapa hanya kami yang menganggap alam adalah titipan Tuhan untuk kami?
Mengapa hanya kami yang menganggap bahwa air, tanah, adalah tubuh kami?
Mengapa hanya kami yang menganggap bahwa hanya kami yang tahu kami?
Demi tercipta konspirasi ekonomi diatas dalih pembangunan
Kalian definisikan kebenaran setiap yang kalian lakukan
Menghentak sujudkan nyawa dengan mahar buaian
Merangsek pintu-pintu menyuguhkan fatamorgana pembodohan
Hembusan aroma surga yang kalian ciptakan
Mengasah belati kalam bernegosiasi ala pemimpin bijak
Menundukkan setiap kepala yang tegak
Menghantar janji agar kami terjebak dan akhirnya tergeletak
Tapi kami tak tidur
Kami selalu bangun sampai berhala pembangunan yang kalian sembah rata dengan tanah
Membungkam setiap pernyataan bahwa alam adalah boneka
Disudut toko menunggu dimainkan dan akhirnya menjadi sampah
Kami takan berkhianat ketika kalian terlalu pagi berkhianat
Karena khalayak tak pernah salah memuja alam makhluk tuhan
Ditangan kanan kami menggenggam api
Membakar setiap kebenaran berbau konspirasi
Ditangan kiri kami membawa melati
Siap mengharumkan peti mati ambisi kapitalis yang menari
Kami akan selalu disini
Memberi sesuatu kepada alam yg terlalu banyak memberi
Atas nama hati nurani.
AROGENJI,  23 Juli 2014