Senin, 02 September 2013

Mahasiswa Sinting

Setiap hari melihat banyak orang yang bergerak mencari uang untuk kelangsungan hidup. Memang tidak bisa dipungkiri uang adalah segalanya karena mereka berfikir logis, hanya orang yang sinting menganggap uang bukan segalanya. Orang sinting yang mempunyai kepercayaan tinggi untuk menomor sekiankan uang. Lalu aku harus mengikuti yang siapa?
Mungkin karena uang sebagai syarat untuk kelangsungan hiduplah yang menjadi alasan mengapa banyak kekacauan sosial yang terjadi disekitar kita. Hilang semua kepedulian terhadap sesama dan bahkan orang menjadi berfikiran pendek untuk masa depannya. Ya, hanya masa depannya. Lalu aku sebagai mahasiswa bolehkah berfikiran seperti itu? bagaimana meyakinkan diriku sendiri tentang aku adalah bagian dari orang yang bisa menyelesaikan masalah itu? dan siapa yang akan peduli terhadap masa depan kita?
Fase mahasiswa adalah fase yang menjengkelkan buatku. Banyak mimpi yang kuingin gapai dan baru muncul ketika menjadi mahasiswa, namun tidak sedikit pula yang lalu mengabaikan mimpi itu setelah tidak lagi menjadi mahasiswa. Contoh kecil saja koruptor negeri ini. Dulu mereka mahasiswa yang menghabiskan waktu dan suara mereka untuk berteriak menyerukan anti korupsi dan berangan akan membumihanguskan koruptor tapi nyatanya sekarang dia menjadi koruptor.
Memang tidak semua mahasiswa munafik seperti itu. banyak juga kog yang menorehkan prestasi dan mengharumkan nama pembangganya dan masih bisa ikut berkontribusi dengan ilmu yang ia dapatkan.
Sekali lagi aku harus seperti apa?bukankah kontribusi tidak hanya lewat bidang akademik saja? Mengapa semua harus diarahkan ke bidang akademik? Bukankah ilmu itu luas? Atau memang harus dibatasi dengan nilai dan angka saja.
Apakah kita mesti mengikuti alur yaitu mencari uang dulu yang banyak, layakkan hidup kita, baru berkontribusi dengan apa yang kita punya? Lalu, mengapa kita harus melewati fase menjadi mahasiswa dulu?
Malahan aku menjadi sinting sendiri memikirkan hal ini. Muncul ide gila. Jika saja orang yang semakin peduli dengan sesama, semakin banyak pula uang yang ia dapat. Hahaha
Bagaimana sistem dan penerapannya, mari menjadi orang sinting dan percaya dulu. Nanti akan terwujud entah dengan cara yang bagaimana. hahaha

#aro genji