Setiap hari melihat banyak orang yang bergerak mencari uang
untuk kelangsungan hidup. Memang tidak bisa dipungkiri uang adalah segalanya
karena mereka berfikir logis, hanya orang yang sinting menganggap uang bukan
segalanya. Orang sinting yang mempunyai kepercayaan tinggi untuk menomor
sekiankan uang. Lalu aku harus mengikuti yang siapa?
Mungkin karena uang sebagai syarat untuk kelangsungan
hiduplah yang menjadi alasan mengapa banyak kekacauan sosial yang terjadi
disekitar kita. Hilang semua kepedulian terhadap sesama dan bahkan orang
menjadi berfikiran pendek untuk masa depannya. Ya, hanya masa depannya. Lalu
aku sebagai mahasiswa bolehkah berfikiran seperti itu? bagaimana meyakinkan
diriku sendiri tentang aku adalah bagian dari orang yang bisa menyelesaikan
masalah itu? dan siapa yang akan peduli terhadap masa depan kita?
Fase mahasiswa adalah fase yang menjengkelkan buatku. Banyak
mimpi yang kuingin gapai dan baru muncul ketika menjadi mahasiswa, namun tidak
sedikit pula yang lalu mengabaikan mimpi itu setelah tidak lagi menjadi
mahasiswa. Contoh kecil saja koruptor negeri ini. Dulu mereka mahasiswa yang
menghabiskan waktu dan suara mereka untuk berteriak menyerukan anti korupsi dan
berangan akan membumihanguskan koruptor tapi nyatanya sekarang dia menjadi
koruptor.
Memang tidak semua mahasiswa munafik seperti itu. banyak
juga kog yang menorehkan prestasi dan mengharumkan nama pembangganya dan masih
bisa ikut berkontribusi dengan ilmu yang ia dapatkan.
Sekali lagi aku harus seperti apa?bukankah kontribusi tidak
hanya lewat bidang akademik saja? Mengapa semua harus diarahkan ke bidang
akademik? Bukankah ilmu itu luas? Atau memang harus dibatasi dengan nilai dan
angka saja.
Apakah kita mesti mengikuti alur yaitu mencari uang dulu
yang banyak, layakkan hidup kita, baru berkontribusi dengan apa yang kita
punya? Lalu, mengapa kita harus melewati fase menjadi mahasiswa dulu?
Malahan aku menjadi sinting sendiri memikirkan hal ini.
Muncul ide gila. Jika saja orang yang semakin peduli dengan sesama, semakin
banyak pula uang yang ia dapat. Hahaha
Bagaimana sistem dan penerapannya, mari menjadi orang
sinting dan percaya dulu. Nanti akan terwujud entah dengan cara yang bagaimana.
hahaha
#aro genji